Liputan6.com, Jakarta - Partai Amanat Nasional (PAN) semakin menjadi wadah pengawal aspirasi bagi masyarakat Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin. Sebab, PAN saat ini banyak berisi tokoh-tokoh NU.
Calon Anggota Legislatif DPR RI PAN Dapil Jatim II, Gus Abdul Qodir mengatakan kehadiran tokoh-tokoh NU termasuk dirinya bertujuan untuk memperkuat kepentingan umat Islam di politik. Menurutnya, hadirnya tokoh-tokoh NU di PAN akan memberikan tenaga dalam perkembangan umat Islam melalui jalur politik.
Baca Juga
“Harapa kita semua Partai Amanat Nasional mengawal aspirasi rakyat, betul-betul mengawal aspirasi dari kalangan nahdliyin,” kata Gus Qodir, Senin (14/8/2023).
Advertisement
PAN saat ini memang menjadi parpol favorit masyarakat NU untuk berjuang di jalur politik. Mulai dari Gus Ahmad Abdul Qodir dari pondok pesantren Syaikh Abdul Qodir Jailani, Gus Syaiful Nuri dari pondok pesantren Sidogiri Pasuruan, dan Gus Afif dari Pondok pesantren Amanatul Ummah Mojokerto.
Dia menambahkan, ketertarikan banyaknya tokoh NU yang bergabung dengan PAN tidak terlepas dari pernyataan Ketum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang menyebut tidak haram memilih partai besutan Zulkifli Hasan tersebut. Ucapan tersebut dinilai sebagai sinyal lampu hijau dari Ketum PBNU kepada seluruh nahdliyin di Indonesia untuk mendukung dan bergabung bersama PAN.
“Ditegaskan oleh Dawuhnya Ketua Umum PBNU Gus Yahya, bahwasanya warga nahdliyin tidak haram mencoblos partai amanah nasional,” ucap Gus Qodir.
Selain itu, sikap PAN yang semakin terbuka dan merangkul juga turut memunculkan minat warga NU untuk bergabung. Menurutnya, semangat keterbukaan tersebut juga selaras dengan semangat warga NU dengan bersikap moderat terhadap siapa saja.
“PAN sekarang lebih terbuka untuk siapa pun, untuk latar belakang apapun, PAN lebih terbuka,” ungkap Gus Qodir.
PAN Raih Simpati Nahdliyin
Partai Amanat Nasional (PAN) semakin diterima oleh kalangan Nahadlatul Ulama (NU). Hal tersebut membuat masyarakat nahdliyin menjadi semakin simpati kepada PAN.
Tokoh Masyarakat Sampang, KH Muhammad Romli mengatakan diterimanya partai besutan Zulkifli Hasan tersebut tak terlepas dari dawuh atau titah dari Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf yang mempersilakan warga NU memilih PAN di Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Ia menilai dawuh tersebut merupakan pertanda PAN juga merupakan bagian dari keluarga NU.
“PAN kini tidak lagi jadi orang asing di kalangan NU. Ketum PBNU Kiai Yahya Cholil Staquf telah menyatakan, kita para nahdliyin dipersilahkan untuk mendukung PAN pada Pemilu 2024 mendatang,” kata Kiai Romli, Jumat (11/8/2023).
Menurutnya, ucapan Ketum PBNU tersebut juga turut andil membuka jalan warga NU untuk bergabung dengan PAN di politik. Terbukti saat ini banyak tokoh santri yang memilih bergabung dengan PAN.
Berbagai nama tokoh santri bergabung seperti Gus Qodir yang berasal dari Ponpes Syaikh Abdul Qodir Jailani Probolinggo, Gus Syaiful Nuri dari Ponpes Sidogiri Pasuruan, dan Gus Afif dari Ponpes Amanatul Ummah Mojokerto. Semuanya bergabung dengan PAN dengan satu tujuan untuk memperjuangkan kemasalahatan umat.
Lebih lanjut, Kiai Romli yang berasal dari Pondok Pesantren Al Ishlah Leggung menyebut PAN juga sangat memperhatikan umat Islam melalui di bidang pendidikan. Mulai dari memperjuangkan kesejahteraan bagi para ustaz dan ustazah hingga mengawal dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) kepada madrasah dan pesantren agar berjalan lancar.
“Hal ini tidak lepas dari kepedulian dan semangat gotong royong untuk membantu umat dan rakyat yang telah ditunjukkan oleh PAN,” ungkapnya.
Advertisement